Gemfibrozil adalah obat golongan fibrat yang berguna membantu menurunkan kadar lemak tertentu dalam darah. Obat ini biasa dikenal oleh masyarakat sebagai obat penurun kolesterol. Gemfibrozil membantu menurunkan kadar trigliserida serum, kolesterol total, kolesterol VLDL (Very Low Density Lipoprotein), kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) dan meningkatkan kolesterol HDL (High Density Lipoprotein).
Lemak memang dibutuhkan oleh tubuh untuk metabolisme, namun kebutuhan lemak tidak terlalu banyak dan kerap kali jumlah lemak yang dikonsumsi dalam makanan lebih tinggi dari jumlah kebutuhan untuk metabolisme. Akibatnya, sejumlah lemak akan ditimbun dalam tubuh dalam bentuk kolesterol dalam darah.
Penimbunan lemak dalam pembuluh darah memang tidak serta memberikan dampak sakit, namun dalam jumlah yang besar dan waktu yang lama dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit darah tinggi, jantung, dan serangan stroke. Gemfibrozil membantu mengantisipasi masalah tersebut dengan mengatur kadar lipid (lemak) dalam darah.
Sekilas Tentang Obat Gemfibrozil
Jenis obat | Obat fibrat |
Golongan | Obat resep |
Kegunaan | Mengatur kadar lemak dalam tubuh, menurunkan kadar trigliserida, LDL, dan VLDLD dalam darah, dan membantu mengurangi resiko jantung koroner |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Bentuk obat | Tablet, Kapsul, dan Kaplet 300 mg, 450 mg, 600 mg, dan 900 mg |
Merek dagang | Lopid, Jezil, Gen-Fibro, Carlipid, Dubrozil, Fetinor, Gemfibrozil, Grospid, Hypofil, Kolenin, Lapibroz, Lifibron, Lipidan, Lipitrop, Lipir, Lipres, Lochol, Lokoles, Lowlip, Lypicam, Mersikol, Nufalemzil, Progemzal, Renabrazin, Scantipid, Zenibroz, dan Zilop |
Mekanisme Kerja Gemfibrozil
Gemfibrozil membantu mengatur kadar lipid dalam darah dengan membantu menurunkan trigliserida, VLDL, dan LDL dalam darah. Obat ini bekerja sebagai peroxisome proliferator-activated receptor-alpha (PPARα) yaitu sebuah reseptor yang mempengaruhi pengaturan metabolisme karbohidrat dan lemak dalam tubuh serta berperan dalam diferensiasi jaringan adiposa.
Aktivasi PPARα akan meningkatkan produksi lipoprotein lipase. Lipoprotein lipase akan menghidrolisis trigliserida dan VLDL dalam darah sehingga menurunkan kadar kedua jenis lemak tersebut dalam darah dengan begitu membantu membersihkan timbunan lemak tersebut dari dalam pembuluh darah. Penurunan VLDL juga diikuti dengan penurunan LDL dan sebagai konsekuensinya akan meningkatkan kadar HDL dalam darah. HDL tidak menyebabkan penyumbatan dalam pembuluh darah karena ukurannya yang lebih kecil dari LDL dan VLDL.
Indikasi dan Kegunaan
Gemfibrozil obat apa? Penggunaan gemfibrozil biasanya diindikasikan untuk:
- Mengatur kadar lipid dalam darah bagi penderita hiperlipidemia fredrickson tipe Ila, IIb, III, IV, dan V pada pasien yang memiliki risiko pankreatitis.
- Mengurangi resiko penyakit jantung koroner terutama pada pria dengan usia diatas 40 tahun yang belum memiliki riwayat pernah mengalami serangan atau gejala penyakit jantung koroner sebelumnya.
Kontraindikasi
Harap perhatikan! Tidak semua orang boleh menggunakan gemfibrozil. Gemfibrozil tidak boleh digunakan oleh orang dengan kondisi sebagai berikut:
- Memiliki hipersensitivitas dan atau alergi terhadap gemfibrozil atau obat golongan fibrat yang lainnya
- Pasien dengan disfungsi hati.
- Penderita penyakit kandung empedu karena gemfibrozil menurunkan asam empedu dan meningkatkan sekresi kolesterol sehingga meningkatkan lithogenicity empedu sehingga meningkatkan potensi pembentukan batu empedu.
- Penderita yang masih dalam masa mengonsumsi obat golongan statin seperti simvastatin atau cerivastatin karena meningkatakan risiko miopati dan rhabdomyolysis.
- Penderita yang sedang mengonsumsi repaglinide karena meningkatkan risiko hipoglikemia berat.
Dosis Gemfibrozil dan Cara Pemakaian
Gemfibrozil tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, dan kaplet 300 mg, 450 mg, 600 mg, dan 900 mg. Dosis pemberian gemfibrozil bagi penderita yaitu:
- Dosis normal: 2 kali 600 mg per hari.
- Dosis bagi penderita toleran : 2 kali 900 mg per hari.
- Dosis maksimum tiap harinya adalah 1500 mg atau dosis ini dapat diberikan bila diperlukan penurunan. trigliserida maksimal seperti pada pasien tipe V.
- Obat dikonsumsi 30 menit sebelum makan pagi dan sore.
Efek Samping Gemfibrozil
Seperti halnya dengan obat-obat lainnya, Gemfibrozil juga berpotensi menyebabkan efek samping. Efek samping yang umum terjadi diantaranya:
- Gangguan sistem pencernaan yang meliputi sakit perut, mual, muntah, kembung, diare, atau konstipasi.
- Rasa lemah, pusing, sakit kepala, dan vertigo.
- Gangguan pada kulit seperti ruam kulit, dermatitis, pruritus, dan urtikaria.
- Kelainan pada darah meliputi trombositopenia, anemia, leukopenia, dan eosinopilia.
- Efek samping lain yang berbahaya namun sangat jarang terjadi diantaranya pembentukan batu empedu, hipokalemia (kadar kalium dalam darah rendah), dan peningkatan risiko kanker.
Peringatan dan Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan obat gemfibrozil ini, perhatikan hal-hal berikut:
- Penggunaan dilakukan 30 menit sebelum makan.
- Apabila muncuk reaksi alergi di luar efek samping normal maka pemakaian obat ini harus segera dihentikan.
- Selama mengonsumsi obat ini sebaiknya menghindari penggunaan mesin dan kegiatan mengemudi karena dapat menimbulkan rasa kantuk.
- Penggunaan pada ibu menyusui sebaiknya dihindari walopun belum ada bukti nyata bahwa obat ini ikut terbawa dalam ASI.
- Sebelum mengonsumsi obat lain sebaiknya dilakukan cara penanggulangan hiperlipidemia lainnya misal dengan olahraga secara teratur, pengaturan pola makan, dan perbaikan kondisi kesehatan lainnya misal bagi penderita diabetes yang juga berpotensi menyebabkan hiperlipidemia.
- Penentuan kadar transaminase serum harus dilakukan pada awal dan secara periodik selama terapi untuk evaluasi fungsi hati.
- Secara periodik melakukan pengukuran kadar lipid dalam darah untuk memonitor dan mengevaluasi pengomatan dengan gemfibrozil. Apabila pemberian gemfibrozil tidak memberikan efek yang signifikan maka pemberian sebaiknya segera dihentikan.
- Penggunaan obat harus segera dihentikan jika pasien memiliki kadar kreatinin fosfokinase tinggi, miositis, dan jika terjadi pembentukan batu empedu.